f

TMJ, si Kecil yang Aktif Bergerak

Assalamualaikum.wr.wb



TMJ, si kecil yang aktif bergerak.




-membuka mulut
-mengunyah makanan
-ketawa
-berbicara

Hal-hal tersebut terjadi karena peran dari TMJ atau temporomandibular joint, sendi kecil yang aktif bergerak (dibacanya "ti em jih" atau "te em jeh" boleh apa aja😂).  Kita tahu bahwa tubuh manusia memiliki berbagai macam dan bentuk sendi (kayaknya pas SMA kita pernah belajar ini, tentang sendi diartrosis sinartrosis, dll). Nah, ada salah satu sendi yang unik, yaitu si TMJ ini. Sesuai namanya, sendi ini menghubungkan antara os temporal dan os mandibula (mandibula=rahang bawah). 
Sumber: Woelfel's Dental Anatomy 8th Edition

Meskipun kecil dia punya struktur yang kompleks. TMJ tersusun atas jaringan keras yaitu tulang dan jaringan lunak misalnya saraf, pembuluh darah, dan ligamen. TMJ juga tersusun atas otot-otot pengunyahan yaitu m. temporalis, m. masseter, m. pterygoideus medial, dan m. pterygoideus lateral itulah yang membuat kita bisa menggerakkan mulut untuk mengunyah. Dengan adanya sendi ini, mandibula dapat bergerak ke segala arah yaitu gerakan maju mundur (protrusi-retrusi) dan naik-turun (elevasi-depresi). Gerakan naik menyebabkan rahang bawah dan rahang atas saling mendekat (adduksi) dan gerakan turun membuat rahang bawah menjauhi rahang atas (abduksi). #FUNFACT: Mandibula merupakan satu-satunya tulang di antara tulang kepala/tengkorak yang bisa gerak.
Sumber: Sobotta Vol. 3


Jaringan keras pendukung TMJ:
1. Proc. condylaris atau condylus
Sumber: Sobotta Vol. 3


Tulang ini merupakan bagian dari os mandibula dan ada sepasang di kanan dan kiri. Oiya, tulang ini bisa diraba lho. Caranya: pake jari telunjuk dan jari tengah terus raba bagian depan lubang telinga kanan-kiri terus coba buka-tutup mulut beberapa kali pelan-pelan aja. Kerasa nggak ada jendolan yang bergerak?😁

2. Fossa mandibularis (yang dijumpai glenoid fossa)
Sumber: Sobotta Vol. 3

Kalo ibarat 'sliding door' ini tuh sebagai relnya. Fossa ini tempat si proc condyl bergerak. Ada sedikit cerita berkaitan sama ini, jadi waktu itu dosenku nanya "fossa mandibular dimana?" kita sekelas diem. Kayak pernah denger tapi lupa tapi ya kayak pernah denger wkwkwk. Terus ditanya lagi "Kalo glenoid fossa?" beberapa ada yang jawab tapi bisik-bisik, takut salah. Habis itu aku baru ngeh kalo fossa mandibular di situ letaknya. Mohon maap ya pak dosen😁✌.
Ngomongin glenoid fossa, menurut buku Woelfel's Dental Anatomy, glenoid fossa merupakan fossa yang letaknya di 2/3 anterior dari fossa mandibularis (anterior=depan) atau nama lainnya articular fossa.
Articular fossa (glenoid fossa)
Sumber: Woelfel's Dental Anatomy 8th Edition 

3. Articular eminence (bukan eminem ya).
Nah, pada setiap articular fossa ini terdapat tonjolan tulang di bagian pinggir anterior (anterior=depan) yang disebut dengan articular eminence (eminence=tonjolan). OALAAAH. Aku baru ngeh juga ternyata di situ toh😂. Kalo di buku Sobotta dan Netter nyebutnya articular tubercle atau tuberculum articulare.
kiri: versi Netter, kanan: versi Sobotta (yang distabilo ijo)

Jaringan lunak di TMJ:
Seperti yang kita ketahui, kalau tulang bergesekan dengan tulang itu akan sakit banget. Sebagai contoh lutut ya. Di lutut ada cairan synovial sebagai pelumas dan pemberi nutrisi pada sendi di antara tulang paha dan tulang kaki bagian bawah (tulang betis dan kering). Begitu juga dengan TMJ ini juga terdapat cairan synovial. Jaringan lunak penting pada TMJ adalah articular disc atau diskus artikularis yang berperan dalam pergerakan sendi dan fibrous capsule tempat si cairan synovial berada. Lebih lengkapnya boleh baca di sini.


Sumber: Woelfel's Dental Anatomy 8th Edition.


Ini gambar-gambarnya


Selain itu, ada juga ligamen-ligamen di sekitar sendi temporomandibular ini. Ada lig. lateral, lig. sphenomandibular (ligamen yang menghubungkan os sphenoid dan os mandibula), dan lig. stylomandibular (ligamen yang menghubungkan os styloideus dan os mandibula).


Ligamen-ligamen di sekitar TMJ (yang distabilo biru)

Oke, selanjutnya kita beralih ke pergerakan TMJ.
Sumber: Netter

Seperti yang dibilang tadi, kalo TMJ ini kecil tapi dia aktif bergerak dan bisa bergerak ke semua arah. Pergerakan si TMJ ini bisa kita ketahui dengan cara yang kaya tadi, raba bagian depan lubang telinga terus coba buka-tutup mulut beberapa kali pelan-pelan aja menggunakan 2 jari. Ketika buka mulutnya kecil, pergerakan TMJ juga kecil, tapi ketika mangap lebar, pergerakannya juga lebih besar. Karena, waktu buka mulut kecil, proc. condylus hanya berotasi (berputar) pada articular fossa. Tapi, ketika mangap lebar (monmaap bahasanya mangap ya) seluruh bagian os mandibula bergerak ke depan dan ke bawah jadi ngga cuma rotasi, tapi ada gerakan translasi juga, sehingga proc. condylus juga bergerak bahkan sampe keluar dari articular eminence. Selain gerakan buka-tutup mulut (abduksi adduksi), TMJ juga bisa bergerak ke kanan-kiri. Coba ya, gerakin mulut ke kanan dan kiri pelan-pelan aja dan jarinya masih di situ ya. Kerasa juga kan pergerakannya? Wah, Subhanallah. Merinding.
Sumber: Jurnal yang ditulis oleh Suhartini, 2011

Ini gambar pergerakan TMJ versi radiografi atau rontgen.
Ini keadaan mulut tertutup. Menghadap ke kanan

Ini keadaan mulut terbuka. Menghadap ke kanan
Sumber: Sobotta Vol. 3

Pada saat mengunyah, terjadi gerakan yang kompleks. Gerakan ini juga didukung oleh otot-otot pengunyahan (mastikasi) antara lain m. masseter, m. temporalis, m. pterygoideus medial, dan m. pterygoideus lateral (m=musculus=otot). Otot-otot ini bisa gerak karena tentunya ada 'listrik penggerak' atau saraf motorik. Saraf tersebut yaitu n. mandibularis (n=nervus=saraf). TMJ sendiri dapat bergerak karena dialiri 'listrik' oleh n. auriculotemporalis dan ada beberapa saraf lain di sekitar TMJ. Selain ada saraf, daerah ini juga disuplai oleh pembuluh darah yaitu a. temporalis superfisialis dan a. maksilaris (a=arteri). 
Saraf dan pembuluh darah pada TMJ
Sumber: Netter.

Tadi itu tentang TMJ yang normal atau yang baik-baik saja. Artinya, proc. condylus berada di tengah-tengah atau sentral fossa mandibularis dan memenuhi oklusi sentrik sehingga menghasilkan pergerakan fisiologis TMJ. Ada juga beberapa keadaan TMJ yang ngga normal atau disebut TMDs (temporomandibular disordsers). TMDs disebabkan oleh keadaan fungsi abnormal TMJ bisa jadi karena kehilangan dimensi vertikal, kehilangan gigi, atau kondisi maloklusi (hmm kita bahas di tulisan selanjutnya kali ya?😁). Gejala seseorang mengalami TMDs antara lain: sakit kepala, tinnitus (telinga dengung gitu), sakit telinga, dan gangguan pendengaran. Karena kalau kita lihat tadi, letak TMJ ini hampir deket sama daerah telinga, jadi bisa membuat telinga sakit. Gejala ini bisa makin parah kalau disertai kebiasaan seperti meletakkan dagu di tangan satu sisi kalo pas lagi duduk gitu dengerin pelajaran atau kuliah dan kebiasaan suka menggertakan gigi atau apa ya menggesekkan gigi gitu misal kalo lagi cemas atau deg-degan. 

Gangguan tersebut dibagi 3 menurut Suhartini (2011):
1. Ganggguan pada otot
Biasanya terjadi pada otot pengunyahan karena aktivitas berlebih jadinya terasa sakit terutama saat mengunyah yang disebut myalgia. Atau bisa juga karena ketidakmampuan mangap lebar yang terjadi adalah buka mulutnya sangat terbatas gitu kejadian ini disebut disfungsi. Pada kedua kasus ini, myalgia dan disfungsi, kalo dipaksakan membuka mulut lebar beh sakit.

2. Gangguan pada TMJ
Kebanyakan gangguan pada TMJ tidak menimbulkan rasa sakit. Ada 2 gejala utama TMDs yaitu nyeri dan disfungsi. Salah satu contohnya timbul bunyi pada TMJ atau disebut clicking. Jadi pas buka/tutup mulut biasanya ada bunyi "CLICK" atau "TOK" gitu. Suara tersebut 70-80% disebabkan oleh displacement articular disc atau articular disc bukan berada di tempat yang seharusnya. 
Untuk lebih jelasnya, boleh klik link ini

3. Gangguan pada gigi-gigi
Adanya gangguan pada gigi ternyata juga bisa mempengaruhi TMJ meskipun letak gigi yang di dalam rongga mulut dan TMJ di luar rongga mulut keduanya saling berkaitan. Kita ambil 1 contoh ya. Pernah lihat/ pernah tau ngga orang yang kalo tidur suka ngeret-ngeret gigi? Suaranya "grrttkk ggrrrttkk" apa ya istilahnya ngerot gigi? Kejadian ini disebut bruksism. Kebiasaan ini kalo terjadi dalam waktu lama bisa membuat gigi terkikis dan juga berdampak pada TMJ akibat gerakan "mengerot gigi" ini. Kebiasaan bruksism ini juga bisa menimbulkan hal-hal lain dalam kesehatan gigi dan mulut. Maka dari itu, perlu dikurangi kebiasaan ini. Salah satunya bisa dengan penggunaan night guard. Alat ini dipakai saat malam hari pas mau tidur, untuk melindungi kontak antara gigi atas dan bawah sehingga mencegah "mengerot gigi". 
Ini ada video tentang bruksism dan TMJ, klik di sini ya.

Kalau untuk kelainan-kelainan pada TMJ sebaiknya segera ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan. Ada beberapa contoh TMDs yang harus segera ditangani (urgent) misalnya trismus atau keadaan seseorang bisa membuka mulut tapi ngga bisa nutup. Ngeri juga ya. Maka dari itu, perlu tindakan segera. 

TMJ ini meskipun kecil ternyata dia berperan besar ya. Maka dari itu, kita harus jaga kesehatan TMJ. Kebiasaan-kebiasaan buruk misal bruksism, menggertakan gigi saat cemas, atau menaruh dagu di tangan satu sisi sebaiknya mulai dihindari. Selain itu, pada saat mengunyah juga pelan-pelan aja dan kalau bisa mengunyah 2 sisi, kanan dan kiri. Kalau misal ada gigi yang berlubang sehingga mengunyah jadi 1 sisi sebaiknya segera diobati ke dokter gigi supaya bisa mengunyah 2 sisi. Kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut juga harus selalu dijaga ya!

Sekian, sharing-sharing hari ini. Kalau ada salah kata mohon maaf ya. Lumayan, bisa me review pelajaran semester lalu😆

Selanjutnya bahas apa nih? 😎

Daftar Pustaka:

Ginting, R., dan Napitupulu, F. M. N., 2019, Gejala klinis dan faktor penyebab kelainan temporo mandibular joint pada kelas I oklusi angle, J Ked Gi Unpad, vol. 31(2): 108-119.
Netter, F. H., 2014, Atlas of Human Anatomy 6th Edition, Philadelphia: Elsevier.
Okeson, J. P., 2013, Management of Temporomandibula Disorders and Occlussion 7th Ed, Missouri: Elsevier (p. 4-15).
Scheid, R. C., dan Weiss, G., 2001, Woelfel's Dental Anatomy 8th Edition, Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Suhartini., 2011, Kelainan pada temporo mandibular joint (TMJ), Stomatognatic (J.K.G. Unej), vol. 8(2): 78-85.

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment