Assalamualaikum.wr.wb
Eid Mubarak, teman-teman!
So, how's your day?
Udah makan berapa sate?
Alhamdulillah, tahun ini masih diberi kesempatan untuk bertemu hari raya idul adha. Alhamdulillah tahun ini berkesempatan sholat idul adha di masjid dekat rumah. Alhamdulillah ternyata masih ada banyak hal baik yang wajib dan harus selalu disyukuri.
Beda ya rasanya.
Momen lebaran (idul fitri dan idul adha) adalah hari besar bagi umat muslim, dan entah kenapa di saat lebaran vibes nya beda aja gitu. Sayangnya, tahun ini perayaannya nggak seperti dulu. Yah, taulah siapa penyebab semua ini jadi beda (jawabannya corona). Tapi soal perayaan bukan hal yang begitu penting sih, ya kan?
Momen idul adha kita semua tahu tentang sejarahnya. Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, bapak dan anak yang punya kesabaran dan sifat taatnya kepada Allah yang luarrr biasa harus dicontoh dalam kehidupan. Coba nih, kita berpikir bersama. Seorang bapak, yang sedang menanti kehadiran si buah hati, kemudian ketika diberi oleh Allah dan sang anak tumbuh menjadi anak yang cerdas, sholeh, dan membawa kebahagiaan kemudian ia diperintah oleh Allah untuk menyembelihnya. Wuz. Ini bukan perintah biasa. Dan luar biasanya lagi, ketaatan Nabi Ibrahim untuk menjalankan perintah Allah. Tanpa ragu, tanpa penundaan. Di sisi lain, sang anak, Nabi Ismail yang 'nggak ada takut-takutnya' ketika sang bapak bercerita kalau ia bermimpi akan menyembelihnya. Jleb. Kisah mengenai sejarah qurban ini pasti ada hikmah dan pelajaran yang selalu bisa berkorelasi setiap waktu. Dari kisah itu, kita belajar untuk taat kepada Allah itu nggak perlu nanti-nanti dan nggak perlu ragu, cukup "sami'na wa ata'na (kami mendengar dan kami taat)". Selain itu, kita juga bisa mengambil pelajaran bahwa sejatinya yang kita miliki sekarang hanyalah titipan dari Sang Pemilik dunia ini. Termasuk anak, keluarga, harta, dan hal lain. Jadi kalau terlalu posesif sama apa yang kita punya sekarang, kayak nggak pas aja. Kayak "loh kan itu bukan punyamu".
Pas banget saat aku nulis ini, aku baca caption salah satu postingan penulis @ikanatassa di instagram, begini tulisannya:
"Setiap kita adalah Ibrahim. Ibrahim punya 'Ismail'.
Ismailmu mungkin hartamu.
Ismailmu mungkin jabatanmu
Ismailmu mungkin gelarmu
Ismailmu mungkin egomu
Ismailmu adalah sesuatu yang kau sayangi dan kau pertahankan di dunia ini.
Ibrahim tidak diperintah Allah untuk membunuh Ismail
Ibrahim hanya diminta Allah untuk membunuh rasa 'kepemilikan' terhadap Ismail karena hakikatnya semua milik Allah
Idul Adha adalah tentang percaya dan ikhlas, 2 hal yang sungguh berat di bulan-bulan terakhir di tengah pandemi ini."
.
.
Kalau untuk penyembelihan hewan qurban kayanya tetap sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Yah, ada sih sedikit perbedaan yaitu petugas atau panitia qurban menyembelih hewan dengan protokol kesehatan. Oiya, ada satu perbedaan lagi. Kalau tahun lalu, biasanya banyak tetangga (terutama bocah-bocah😂) yang suka nontonin penyembelihan di area masjid, tapi tahun ini ngga boleh.
0 comments:
Post a Comment