Assalamualaikum.wr.wb
Gigi bisa berlubang.
Sumber: Google |
Yo! Yo! Kembali lagi pada segmen per-gigi-an.
Pernah ngga di satu waktu pas lagi makan (martabak misalnya, atau bubur ayam) gigi terasa sakit, terus ngaca sambil mangap gitu ngeliatin gigi sendiri, ternyata ada gigi yang berlubang?
Gigi manusia tersusun atas jaringan keras yaitu email disebut juga enamel, dentin, dan sementum serta jaringan lunak yaitu pulpa. Email, salah satu lapisan pada gigi, bisa dibilang sebagai bagian terkeras di antara anggota tubuh lainnya. Email tersusun atas 4% komponen organik dan air dan 96% tersusun atas komponen anorganik di antaranya kalsium hidroksiapatit (Ca10(PO4)6(OH)2) dan mineral lainnya. Meskipun email merupakan struktur yang sangat keras, email memiliki sifat permeabel terhadap ion-ion dan molekul yang berasal dari makanan atau minuman yang dikonsumsi, yang kemudian menyebabkan komponen anorganik email dapat larut secara perlahan sehingga mempengaruhi kekerasannya.
Gambar struktur gigi Dari pencarian google |
Gigi berlubang atau karies merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri yaitu rusaknya lapisan gigi akibat terpapar makanan atau minuman kariogenik. Gigi yang awalnya sehat lalu jadi karies tidak terjadi secara seketika, tapi dipengaruhi oleh beberapa faktor yang utamanya terdiri atas 4 faktor yang disingkat HMSW alias Host, Mikroorganisme/agen, Substrat, dan Waktu serta ada faktor lain. Bisa dibilang penyebab karies ini multifaktorial ya. Keempat faktor tersebut saling mempengaruhi satu sama lain sehingga terjadi karies.
Sumber: repository unimus |
Seperti yang kita ketahui bersama, manusia sepanjang hidupnya memerlukan makanan sebagai sumber energi untuk menjalankan aktivitas. Makanan dan minuman yang masuk ke dalam mulut tersebut, apabila tidak dibersihkan dapat menjadi sumber penyakit dan menjadi awal mula terjadinya karies. Teori terjadinya karies yaitu teori asidogenik menyebutkan bahwa pembentukan karies disebabkan oleh asam yang dihasilkan mikroorganisme terhadap karbohidrat yang berasal dari makanan yang menempel pada gigi.
Sumber: klikdokter |
Oiya, 4 faktor penyebab karies yaitu HMSW saling berinteraksi sehingga muncul karies.
1. Host
Misalnya, dari faktor kondisi gigi. Gigi yang kita miliki, bentuknya unik dan memiliki kontur lekukan yang bermacam-macam. Makanan sering kali nyelip di sini atau bisa juga di antara 2 gigi. Nah, kalau misalnya tidak dibersihkan, makanan tersebut menumpuk dan bisa memicu timbulnya karies.
2. Mikroorganisme
Karies gigi disebabkan oleh bakteri Streptococcus mutans yang merupakan flora normal rongga mulut namun dapat berubah menjadi patogen pada keadaan tertentu. Bakteri ini memiliki enzim glycosyltransferase sehingga bisa melekat pada makanan lalu menghasilkan asam dan menyebabkan penghancuran gigi.
3. Substrat
Sisa-sisa makanan dalam rongga mulut atau substrat difermentasikan oleh bakteri untuk mendapatkan energi. Ketika substrat ini melekat cukup lama di permukaan gigi, rongga mulut akan menjadi asam dan hal ini berpotensi terjadinya karies.
4. Waktu
Perkembangan karies termasuk kategori lambat yang prosesnya dinamis terdiri atas fase demineralisasi dan remineralisasi. Pada penelitian yang dilakukan oleh Suwelo (1992), mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula dapat menyebabkan terjadinya demineralisasi email gigi karena berpotensi menurunkan pH rongga mulut dengan cepat sehingga menyebabkan kondisi asam selama beberapa waktu. Untuk kembali ke pH normal, sekitar 7, membutuhkan waktu 30-60 menit. Maka dari itu, mengonsumsi makanan dan minuman yang terlalu sering akan tetap menahan pH di bawah normal.
Sumber: web RSGM Soelastri UMS |
Sumber: web mandaya hospital |
Maka dari itu, perlu menjaga kebersihan gigi dan mulut. Para dokter gigi dan FDI World Dental Federation merekomendasikan menyikat gigi 2x sehari yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Oiya, menyikat gigi malam sebelum tidur jangan pernah lupa ya.
Bisa juga, setelah makan, berkumur-kumur dengan ringan tujuannya membersihkan gigi dari sisa makanan yang nyelip-nyelip yang nggak terjangkau buat diambil. Bisa juga menggunakan obat kumur, ini sifatnya opsional dan ngga perlu terlalu sering. Obat kumur sendiri dapat membuat nafas menjadi segar.
.
Karena gigi yang kita miliki adalah hal yang berharga dan tidak dapat tergantikan, ada baiknya dijaga ya. Senyum Indonesia, senyum semua😁.
Lumayan bisa sedikit mengulang materi kuliah.
DAFTAR PUSTAKA:
Indrawati, R., 2007, Aktivitas Enzim Dextranase dan Sebaran Genotip Streptococcus mutans Penderita Karies dan Bebas Karies, Surabaya: Airlangga University Library.
Mardiati, E., dkk., 2017, Faktor penyebab terjadinya karies gigi pada siswa SD Sambiroto 02 Semarang, Jurnal Kesehatan Gigi, vol. 4(1): 25-32.
Ramayanti, S., dan Purnakarya, I., 2013, Peran makanan terhadap kejadian karies gigi, Jurnal Kesehatan Masyarakat, vol. 7(2): 89-93.
Sluder, T. B., 2001, Clinical Dental Anatomy, Histology, Physiology, and Occlusion. The Art and Science of Operative Dentistry, New Delhi: Mosby.
Suwelo, J. S., 1992, Karies Gigi pada Anak dengan Berbagai Faktor Etiologi, Jakarta: EGC.
0 comments:
Post a Comment